Sungguh sebuah fenomena yang sangat menarik saat perempuan, khususnya ibu rumah tangga (IRT), bisa turut serta memanfaatkan peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang berkembang secara cepat dan masif dalam beberapa tahun terakhir ini.
Sebagaimana laki-laki, perempuan juga memiliki kebutuhan untuk mengaktualisasikan dirinya melalui berbagai karya di masyarakat. Meskipun tidak selalu dengan menjadi wanita karir yang bekerja di luar rumah, namun sangat penting bagi seorang perempuan untuk bisa memiliki aktivitas sesuai dengan minat dan hobinya. Yaitu, sebagai salah satu cara untuk membahagiakan jiwa dan mengisi ‘ruang-ruang kosong’ di dalam dirinya.
Perempuan, Teknologi, dan Semangat Pemberdayaan
Waktu sudah menunjukkan pukul 23.30 WIB, WITA, tapi sebelas ibu muda itu masih sangat antusias dan bersemangat mengikuti kursus menulis online melalui fasilitas conference di Yahoo Messenger. Secara bergiliran, satu persatu dari mereka memperkenalkan diri, saling menyapa, dan berbagi pengalaman tentang dunia penulisan.
Sesekali salah satu dari mereka meminta ijin meninggalkan forum karena anaknya terbangun dan minta dibuatkan susu. Sesekali juga mereka melempar canda, lalu saling menyemangati yang lainnya untuk menulis buku, seolah mereka sudah saling mengenal lama dan bersaudara. Padahal, mereka baru saja saling terhubung di dunia maya dan semuanya terpisahkan jarak karena masing-masing berada di pulau dan benua yang berbeda; Kalimantan, Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, hingga Jepang.
Kini dengan hadirnya peralatan TIK tersebut, banyak perempuan dari berbagai kalangan bisa memanfaatkannya untuk memberdayakan diri, berkarya, bahkan menambah penghasilan keluarga tanpa harus bekerja keluar rumah. Melalui fasilitas internet misalnya, semua orang bisa mengakses beragam informasi secara cepat, mudah, dan murah.
Beragam peluang dan informasi dari seluruh dunia kini secara cepat dan mudah bisa langsung ‘masuk’ ke dalam rumah. Bahkan dengan maraknya telepon genggam yang menawarkan berbagai fitur dan layanan internet murah, dunia kini seolah sudah ada di dalam genggaman semua orang.
Bila di waktu yang lalu, aktivitas ibu rumah tangga identik dengan kegiatan di seputar dapur, sumur, dan kasur, kini anggapan tersebut mulai bergeser. Dengan memanfaatkan perangkat TIK, ibu rumah tangga bisa belajar, berkarya dan bekerja tanpa harus meninggalkan rumah dan keluarganya.
Kalau kita cermati, saat ini banyak orang yang menggunakan fasilitas jejaring sosial seperti facebook untuk berjualan, kampanye, menggalang dukungan, hingga membuat komunitas (group) berdasarkan hobi dan minat yang sama. Melalui facebook, twitter, kaskus, dan blog, masyarakat bisa memanfaatkan fasilitas online shop untuk beriklan dan memasarkan produknya hanya dengan berbekal sebuah modem internet, atau bahkan hanya dengan menggunakan telepon genggam saja untuk meng-upload gambar, membuat status, dan membalas komentar yang masuk.
Selain untuk berjualan, jejaring sosial juga kini banyak dimanfaatkan untuk membuat berbagai komunitas yang bertujuan untuk saling memberdayakan anggotanya. Sebut saja group Ibu-Ibu Doyan Nulis, Dapur Emak, Internity, dan beberapa komunitas grup menulis lainnya yang sangat produktif menerbitkan karya para anggotanya dalam bentuk buku. Grup-grup tersebut umumnya dipimpin oleh satu koordinator dan memiliki ribuan anggota aktif yang mayoritas berprofesi sebagai full-time mother.
Setiap saat grup ini memberikan informasi yang up-to-date mengenai berbagai naskah yang dibutuhkan oleh penerbit. Selain itu, grup ini secara rutin menyelenggarakan pelatihan, diskusi, dan kelas-kelas penulisan untuk membantu anggotanya supaya bisa membuat naskah yang cantik dan ‘dilirik’ oleh penerbit.
Dampak Positif TIK
Meskipun dinilai banyak memberikan dampak negatif, namun ibarat dua sisi mata uang yang saling melekat dan tidak dapat dipisahkan, kehadiran perangkat alat TIK juga memberikan banyak sekali manfaat positif bagi masyarakat.
Dengan adanya peralatan TIK yang semakin canggih dan murah, para IRT kini memiliki kesempatan untuk memberdayakan dirinya meskipun mereka berada di dalam rumah sambil menjaga putera-puterinya. Jarak dan waktu sudah tidak lagi menjadi hambatan.
Bagi seorang perempuan yang memilih bekerja sebagai penulis, mereka bisa berkarya dan menyelesaikan semua tulisannya di rumah, lalu mengirimkan karyanya melalui email. Sedangkan bagi yang memilih berwirausaha, mereka bisa mempromosikan produknya secara online dan bekerja sama dengan kurir jasa pengiriman untuk mengantarkan produknya kepada konsumen. Untuk pembayaran pun, bisa dilakukan secara online bekerja sama dengan jasa perbankan.
Sungguh sebuah dunia yang indah dan serba mudah, dimana teknologi bisa membuat lebih banyak kalangan supaya lebih berdaya. Jadi, siapapun Anda, ibu rumah tangga maupun wanita pekerja, manfaatkanlah kemajuan teknologi yang semakin canggih sebagai sarana untuk membantu memberdayakan sesama.
Perempuan dan TIK – Lentera Gaya Hidup