Penggunaan ponsel dewasa ini tidak dapat dipungkiri telah menjadi bagian dari kebutuhan primer. Semua kalangan masyarakat mulai dari kelas menengah bawah hingga atas, termasuk anak-anak di bawah umur, wajib membawa ponsel ke mana pun mereka pergi. Tujuannya satu, supaya mudah menghubungi dan dihubungi orang lain.
Namun, yang kemudian menjadi masalah adalah dampaknya bagi anak-anak di bawah umur. Saat ini kita mudah menemui di area publik seperti di mall, sejumlah balita yang asyik memainkan game di ponsel. Beberapa malah sudah mahir menggunakan ponsel tersebut. Tidak jarang orang tua memberikan ponsel saat anaknya menangis supaya keadaan kembali tenang.
Dampak Buruk Ponsel Bagi Anak
Beberapa orang tua terkesan sembarangan memberikan ponsel tanpa memperhatikan dampak buruk untuk jangka waktu yang panjang dan tanpa disertai peraturan terkait penggunaannya. Dampak buruk yang bisa menyerang anak-anak bisa berupa efek kesehatan akibat radiasi serta penyimpangan psikologis seperti terjadi kasus Chuunibyou.
Bentuk penyimpangan psikologis tersebut mungkin tidak langsung terasa. Misalnya saja, si anak jadi lebih sulit tidur akibat cahaya layar ponsel yang menyerupai cahaya pada siang hari sehingga otak tidak bisa membedakan waktu untuk tidur atau beraktivitas.
Lebih parahnya lagi karena sudah asyik bermain ponsel, si anak akan menjadi malas untuk melakukan aktivitas di luar rumah seperti berolahraga dan bersosialisasi dengan anak sebayanya. Selain itu, lambat laun mata si anak akan mengalami gangguan karena terlalu sering menatap layar ponsel. Pergaulan di media sosial yang tidak baik juga bisa mempengaruhi gaya pergaulan anak. Seperti pergaulan bebas atau gaya hidup yang menghamburkan banyak uang. Mengerikan ya dampaknya!
Jadilah Orang Tua Bijak
Oleh karena itu, mulailah bersikap bijak terkait masalah ini. Sebaiknya tidak memberikan ponsel kepada balita, sekalipun ponsel itu adalah milik orangtua dengan tujuan agar balita mendapat kepuasan dengan bisa bermain game dalam waktu singkat. Jika terpaksa memberikan ponsel untuk anak dengan tujuan agar bisa mudah dihubungi, berikut ini ada beberapa tips yang bisa diterapkan.
Pertama, sesuaikan dengan kebutuhan orang tua dan anak. Jika hanya semata-mata untuk berkomunikasi, berikan saja ponsel dengan fitur terbatas yang hanya bisa digunakan untuk telepon dan SMS. Sedangkan untuk anak yang sudah memasuki masa SMP atau SMA, kehadiran ponsel pintar cukup dibutuhkan karena digunakan untuk berkirim tugas sekolah dan bersosialisasi. Ortu bisa membuat kebijakan seperti membatasi penggunaan internet untuk menghindari mereka browsing konten p*rn*grafi atau kekerasan.
Berikutnya adalah selalu menjaga komunikasi dan mengawasi penggunaan ponsel si anak. Komunikasi yang lancar di antara anak dan orang tua akan membuat memahami karakter anak dan membuat anak paham mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat menggunakan ponsel. Untuk pengawasan penggunaan ponsel, orangtua boleh saja merazia isi ponsel si anak. Tapi pastikan melakukannya tanpa menyinggung perasaan atau terlalu dalam membongkar privasi mereka. Jangan ada kesan kalau ortu tidak mempercayai si anak.
Melalui penggunaan ponsel, orang tua juga bisa memberikan pelajaran tentang mengolah keuangan yang sederhana yakni penggunaan pulsa. Orang tua harus menetapkan besaran pulsa yang diterima si anak setiap bulannya. Dengan demikian, si anak bisa belajar mengelola pengeluaran pulsa dan tidak bersikap boros. Ini juga bisa dilakukan sebagai tindak pencegahan mereka menggunakan ponsel untuk kegiatan negatif.
Selanjutnya, mengenai tren ponsel terbaru. Seperti yang kita ketahui, setiap tahun selalu ada ponsel keluaran terbaru yang canggih dan mewah. Jangan membiasakan diri untuk membelikan ponsel baru rilis untuk si anak. Hal ini akan membuat kesenjangan sosial di antara anak dan teman-temannya yang berakhir pada kesombongan diri. Sebaliknya, ajarkan anak untuk menggunakan sebuah ponsel hingga kondisinya rusak parah atau membelikan ponsel baru jika ia mampu mencapai prestasi di sekolah.
Terakhir, pastikan si anak sudah berusia cukup dewasa sehingga sudah memahami tanggung jawab yang perlu dijalankan saat memiliki sebuah ponsel. Tentunya disertai dengan bimbingan orang tua secara berkala. Bagaimana, sudah siap untuk bijak memberikan ponsel ke anak?
Jadilah Orang Tua Bijak Terkait Penggunaan Ponsel oleh Anak