Kalau jalan-jalan ke Madura, akan menemukan sebuah gabungan antara dua sajian yang sama-sama mengundang selera: bumbu rujak dan bumbu soto. Maka muncullah nama ”rujak selingkuh”. Gabungan dua jenis masakan yang berbeda rasa dan budayanya adalah tren kekinian di jagat kuliner.
Penggabungan antara rujak dan soto memberi dimensi rasa baru. Rujak selingkuh menghadirkan kelezatan ganda setiap kali kita menyantapnya. Satu unsur mengantarkan kita pada dimensi kelezatan soto: kuah kental sedap hasil paduan racikan bawang putih, jeruk, serai, dan jahe.
Kemudian siraman rasa gurih dan sedap dari kuah kental bersaput lapisan tipis lemak yang bercampur babat. Kuah tak hanya menambah rasa, tapi juga menyelimuti bumbu-bumbu dan melumerkan semua unsur-unsurnya.
Adapun rujak memberi dimensi berbeda: rasa buah yang segar, bumbu kacang tanah yang lekat dan tegas bercampur petis ikan dan udang, dan rasa pedas yang perlahan muncul kemudian kentara. Semuanya makin sempurna dengan paduan pisang muda, gula merah, dan garam yang diulek sampai halus dan menyatu.
Rujak memberi sensasi rasa segar pedas, sedangkan soto kental dengan rasa gurih dan sedap. Makanan ini semakin mengenyangkan dengan lontong atau singkong rebus khas Madura. Ada pula taburan kacang putih yang digoreng lembut bersama campuran gula untuk memberi tambahan sensasi kelezatan dalam setiap santapan.
Untuk bisa menikmati seporsi rujak selingkuh, harganya tidak mahal. Seporsi cukup sekitar Rp 15.000. Cukup murah untuk seporsi kelezatan dan kesegaran yang memanjakan lidah. Datang saja ke Jalan Dr. Wahidin, Kelurahan Pejagalan, Kabupaten Sumenep, Madura, tanyakan tempat perselingkuhan rujak dengan soto. 🙂
Rujak Selingkuh Ala Madura – Lentera Keluarga