Salah satu makanan praktis yang dapat dijadikan lauk saat bersantap adalah abon, apalagi disajikan dengan nasi panas mengepul dan bawang goreng. Abon juga menjadi taburan di atas mie pangsit atau bubur ayam, atau sebagai isi kue dan ada pula yang dimakan langsung sebagai camilan. Konon, makanan kering yang disuwir-suwir dari daging yang biasanya berwarna cokelat terang hingga kehitam-hitaman ini berasal dari negeri Cina.
Pengertian Abon adalah makanan berbahan baku daging rebus yang diserat-seratkan, dibumbui, kemudian digoreng (Kamus Besar bahasa Indonesia). Abon merupakan salah satu metode pengawetan daging menggunakan kombinasi bumbu, suhu tinggi dan penurunan kadar air hingga maks 7%.
Kadar lemak abon maks 30% dicapai melalui pengepresan untuk mencegah ketengikan memperpanjang masa simpan. Karena kering dan nyaris tak memiliki sisa kadar air, abon biasanya awet disimpan berminggu-minggu hingga berbulan-bulan dalam kemasan yang kedap udara.
Jenis-jenis Abon
Abon Hewani
Abon hewani adalah abon yang terbuat dari bahan pangan hewani, seperti daging ternak besar, kecil, unggas maupun ikan. Umumnya disebut abon daging, abon ikan atau penyebutannya diikuti dengan nama bahan bakunya
- Bahan baku daging ternak besar : sapi, kerbau, kuda
- Bahan baku daging ternak kecil : kambing, domba, babi (tidak diperjualkan secara bebas karena termasuk bahan baku yang tidak lazim, terutama dari sisi kehalalannya)
- Bahan baku daging unggas : ayam, bebek / itik, burung dara, burung puyuh
- Bahan baku ikan : ikan yang memiliki proporsi daging lebih besar daripada tulangnya seperti ikan tongkol, tengiri, lele, gabus, tuna, pari, dll
Abon Nabati
Abon nabati adalah abon yang terbuat dari bahan pangan nabati yang memiliki tekstur berserat sehingga dapat dicabik-cabik/disuwir-suwir untuk menghasilkan produk abon yang berserat seperti daging hewan. Abon nabati disebut juga abon vegetarian.
Abon Nabati umumnya memiliki kandungan protein dan lemak yang lebih rendah dari abon hewani, namun tinggi kandungan serat pangannya.
Bahan baku abon nabati yang paling umum adalah : buah nangka muda, buah keluwih, jamur, jambu mete semu, jantung pisang, batang pisang, daging buah kelapa.
Abon Kombinasi
Abon kombinasi adalah abon yang terbuat dari kombinasi antara bahan pangan hewani dan nabati, dengan proporsi bahan pangan hewani umumnya lebih banyak daripada bahan pangan nabati. Penggunaan kombinasi bahan pangan hewani dan nabati dimaksudkan untuk memperoleh abon dengan kadar protein hewani dan serat pangan yang cukup tinggi.
Penambahan bahan pangan nabati umumnya berkisar antara 10 – 30% dan diharapkan tidak sampai mengubah rasa, aroma, tekstur dan penampakan abon
Keuntungan abon yang dibuat dari kombinasi antara bahan pangan hewani dan nabati adalah menurunkan biaya produksi sehingga memberikan keuntungan yang lebih besar (lebih ekonomis). Kelemahan abon yang dibuat dari kombinasi antara bahan pangan hewani dan nabati adalah kemurniannya kurang, sehingga bagi konsumen yang teliti dan jeli, dapat mengetahui perbedaannya.
Mengenal Abon Daging Kering Gurih – Lentera Keluarga