Menghargai dan mendengarkan saat anak berbicara merupakan salah satu strategi membangun kepercayaan pada diri si Anak. Percaya diri adalah kunci sukses. Rasa percaya diri yang tinggi terbentuk karena anak punya gambaran tentang diri yang positif, yang dibangun oleh anak melalui pengalaman sehari-hari selama berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.
Sebagai orangtua, ada kalanya kita perlu menjadi pendengar yang baik bagi anak2 kita. Berikut adalah beberapa tips cara mendengarkan yang baik saat anak berbicara.
- Tatap mata anak saat ia bicara, dan berikan perhatian pada yang dia sampaikan. Bahasa tubuh Anda terbaca oleh anak, apakah Anda memberi perhatian penuh atau sambil lalu. Perhatian membuat anak merasa dirinya penting. Luangkan waktu untuk mendengarkan anak bicara dan berlatih menanggapi omongan anak secara tepat. Ia butuh rasa aman untuk mengungkapkan perasaan dan pikirannya.
- Di dalam sela-sela pembicaraan anak anda, sesekali berilah komentar karena itu sudah menjadi stimulasi bagi mereka untuk makin giat bercerita. Pola ini dapat membuat anak nyaman karena merasa orang tua memahami apa yang mereka ungkapkan.
- Mendengar sepenuhnya cerita pengalaman anak, baik itu menyedihkan maupun menyenangkan. Anak akan bersikap terbuka karena yakin orangtua pasti bersedia mendengarkan mereka. Hindari sikap memaksakan pendapat terutama untuk perasaan anak yang lebih sensitif, membuat anak akan merasa tersisihkan jika kita bersikap seperti itu. Jika anda ingin membantu anak menghadapi masalahnya, berilah masukkan dengan kata-kata yang tetap menyemangati anak. Hindari berkata “Ya sudah, besok kamu tidak usah main” atau ” Biar mama yang marahi temanmu yang nakal itu”
- Disaat anak sedang emosi dan sulit bicara, jangan paksa anak untuk terus bicara. Beri anak anda waktu untuk menyendiri sejenak sampai emosinya mereda dan siap untuk berbicara. Berusahalah untuk tidak memberikan opini kita pribadi, baik terhadap pilihan sikapnya, emosinya dan tindakannya. Tanyakan pemikiran mereka terhadap masalah ini dan bagaimana kira-kira sikap yang sebaiknya mereka lakukan di kemudian hari. Sikap ini tidak saja menghindarkan anak dari perasaan di hakimi, namun juga membantu mereka lebih memahami kejadian atau peristiwa secara objektif.
Hargai dan Dengarkan Saat Anak Berbicara – Lentera Keluarga