Ciri-ciri orangtua yang “gampangan” adalah sering membolehkan apa saja yang diminta anak. Bahasa yang sering terdengar adalah “ya”, “terserah” atau “no comment”. Mereka biasanya terkesan terlalu baik; membolehkan apa saja yang dilakukan anak mereka tanpa memikirkan secara mendalam apa yang hendak disampaikan sang anak.
Orangtua seperti ini biasanya introvert dan pasif, menghindari konflik dan memastikan “tidak ada kejutan” dalam membangun hubungan. Dengan itu orangtua gampangan bermaksud membahagiakan anak, namun hal ini dapat menjerumuskan sang anak kepada hal yang salah. Hal lainnya, mungkin karena kurang peduli atas apa yang diperbuat sang anak, sang anak bisa merasa “tertolak”.
Orangtua “gampangan” biasanya juga kurang mampu mendengar apa yang disampaikan anak seperti halnya orangtua otoriter, dan terlalu menyederhanakan semua masalah, sehingga sang anak merasa bebas melakukan apa saja yang mereka sukai.
Anak-anak dari orangtua “gampangan” biasanya mudah dipengaruhi oleh lingkungannya. Mereka sangat rentan untuk terjerumus pada pergaulan yang salah hingga berakibat fatal dalam kehidupannya. Mereka juga bisa menjadi anak yang apatis, karena tidak melihat teladan dari orangtua-khususnya dalam meresponi sebuah situasi. Ciri-ciri lain yang dapat timbul dalam diri sang anak adalah kurang antusias, egosentris, emosinya meledak-ledak.