Masalah Yang Berkaitan Dengan Remaja

Peristiwa dan berita mengenai tawuran antar pelajar rasanya tak pernah hilang. Setiap tahun kembali muncul dengan modus operandi yang berbeda, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta. Tawuran antar pelajari tampaknya perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak mengingat alat yang digunakannya semakin canggih dan beragam tidak sekedar menggunakan tangan kosong dan kaki meja, tetapi berdasarkan razia yang dilakukan menggunakan batu, pisau, dan bahkan tidak segan-segan, clurit!

Masalah yang berkaitan dengan remaja lain adalah kecanduan alkohol atau keterlibatan remaja dengan obat dan minuman keras pun rasanya sudah sering didengar masyarakat. Kecanduan ini terkadang menjadi penyebab remaja menjadi brutal atau melakukan tindak pidana. 

Isu tentang kehidupan seks yang makin longgar di kalangan remaja juga ramai, sebagaimana salah satu contoh yang dapat dikemukakan antara lain isu yang menghangat beberapa waktu yang lalu mengenai remaja mahasiswa yang kumpul kebo atau hasil beberapa pooling yang dilakukan oleh beberapa lembaga atau perorangan yang walaupun masih banyak mengundang kontroversi tetapi dapat dijadikan bahan pertimbangan, yaitu tentang kian meningkatnya jumlah remaja yang melakukan hubungan seks pranikah, khususnya di kota-kota besar.

Gejala di atas hanyalah beberapa dari sekian banyak permasalahan yang berkaitan dengan remaja, terutama di perkotaan, dan menjadi sorotan masyarakat luas, baik orang tua, pendidik maupun para pembuat kebijakan. Problema yang seringkali dikaitkan dengan para remaja banyak menarik perhatian, sebab banyak pihak mengaitkannya dengan gejala kian longgarnya aturan-aturan moral di kalangan remaja sebagai generasi penerus, dan oleh karenanya perlu mendapat perhatian serta kajian dari berbagai pihak yang terkait. 

Banyak perspektif dan sudut pandang dalam kajian mengenai masalah yang terjadi pada remaja yang sedang dalam masa peralihan tersebut, dari mulai analisis tentang menurunnya dominasi orang tua sebagai titik pangkal gejala tersebut; hilangnya atau berkurangnya wibawa institusi pendidikan beserta perangkatnya (seperti guru), ataupun dikaitkan dengan kondisi situasi sosial ekonomi masyarakat yang sedang berubah sampai ke gejala globalisasi. Semua mencoba mengupasnya dengan argumen masing-masing.

Tidak mudah memang menelaah masalah hubungan antar generasi ini melalui persepektif sosiologis, banyak konsep lain yang dapat dimanfaatkan dan relevan untuk digunakan. Selama ini isu ini lebih banyak dibahas melalui perspektif psikologis. Walaupun dalam pembahasan dipandang tidak menghormati norma-norma keluarga luas.

 

Recommended For You

About the Author: Keluargaku

Lentera Keluarga turut mengantar menuju masyarakat Indonesia yang mandiri dan sejahtera

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *