Bagaimana Rasanya Punya Suami Bule

Dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang kompleks, dimana terdapat banyak perbedaan, kita sering menghadapi hal-hal yang tidak enak menyangkut kehidupan pribadi. Salah satunya adalah bila perempuan punya suami bule. Terutama tentang anggapan sebagian masyarakat yang memandang negatif hubungan wanita lokal dengan bule.

Menikah dengan bule menjadi sorotan warga. Maklum, bule masih dianggap superior dan timbul kesan bahwa cewek yang mereka gandeng itu matre. Apakah benar?

image: instagram/maudykoesnaedi

Menikah dengan Bule

Sebut saja namanya Dina, wanita asli Indonesia yang dinikahi Scott, pria asal Kanada. Dia hanya ingin memberi tahu, seperti apa rasanya menjadi istri ekspatriat, dan bagaimana suka dukanya.

“Saya sering dianggap hanya menginginkan harta dan limpahan uang. Tak jarang ada teman yang minta ditraktir atau pinjam uang. Aduh, dipikir bule itu mesin ATM?” tutur Dina sewot

Padahal, masih tutur Dina, tidak semua bule adalah orang kaya di negerinya. “Bule punya uang adalah hasil dari bekerja keras, seperti yang dilakukan Scott sebagai konsultan komunikasi, bukan karena ada hujan uang di negerinya,” sebut Dina.

Dina juga punya pengalaman lain yang tak mengenakkan ketika berjalan dengan pria yang telah memberinya satu putra. Ia pernah dianggap cewek yang mudah ditiduri atau dibayar untuk servis di atas ranjang. “Saya heran, kenapa masyarakat kita selalu mengaitkan urusan atas ranjang dengan bule?” Sergahnya kesal.

Meski menelan banyak pengalaman pahit, tapi Dina mengaku bahagia beristrikan pria mancanegara, walau pada awalnya orangtuanya sempat sulit dimintai izin dinikahi bule.

“Kebanyakan bule tidak peduli fisik wanita yang ditaksirnya, misalnya gendut, pendek, kulit hitam, atau rambut jelek. Mereka juga tidak peduli kita kaya atau miskin, berpendidikan tinggi atau tidak. Jika dia mencintai kita, dia akan menerima apa adanya,” tutur Dina yang lulusan Fakultas Bahasa dan Sastra perguruan tinggi swasta ini.

Tidak seperti (kebanyakan) cowok lokal yang banyak melarang kita melakukan ini itu atau membatasi pergaulan, bule lebih logis dalam berpikir.

“Mereka tidak cemburuan dan tidak curigaan. Saya tetap bisa bergaul dengan teman-teman dan pergi ke mana saya suka, dan melakukan apa yang saya mau selama masih dalam hal yang positif dan bertanggung jawab,” katanya.

Selain itu, imbuh Dina, pria bule macam Scott lebih mudah berkomunikasi. Scott juga senang dengan kegiatan positif yang dilakukan Dina dalam hal fotografi dan berbisnis. “Dia memberikan suport penuh untuk mewujudkan impian saya. Dukungan dia berupa semangat, ide-ide, bahkan finansial,” ucapnya seraya menambahkan bahwa hampir semua bule yang beristri wanita Indonesia, termasuk Scott, lebih Jujur dan setia.

Hak-hak Anak Hasil Kawin Kontrak

Berpasangan dengan pria bule terbilah dalam dua jenis, menikah secara lazim dan kawin kontrak. Dalam kawin kontrak, sering terjadi perebutan anak. Namun, Mahkamah Konstitusi (MK) menyatakan seorang anak hasil pernikahan yang tidak dicatatkan pada pencatatan sipil punya hak yang sama dengan yang dicatatkan.

Misalnya, hak keperdataan dari ayahnya dan hak untuk diakui secara perdata. Menurut MK, yang dimaksudkan perkawinan tidak tercatat di pencatatan sipil adalah kawin siri dan kawin kontrak yang sah menurut agama, meskipun masa kawin kontrak sudah habis, namun hubungan perdata dengan ayahnya tetap ada.

Hubungan perdata dan hak-hak keperdataan antara anak dengan ayah tidak ikut berakhir saat masa kawin kontrak selesai. Sang anak tetap mendapat hak seperti memperoleh nafkah, mendapat hak waris, dan nama ayah dicantumkan untuk pengurusan administrasi seperti mendaftar sekolah.

Meskipun demikian, setiap anak yang lahir dari kawin kontrak harus membuktikan dulu di pengadilan bahwa pernah terjadi kawin kontrak dan ada anak yang lahir dari kawin kontrak tersebut. Harus dibuktikan dulu di pengadilan bahwa pernah kawin kontrak. Jika kemudian ayah si anak tidak mengakui, nantinya bisa dilakukan tes DNA.

Aturan di atas bertujuan agar tidak ada anak yang menderita karena perbuatan tidak bertanggung jawab dari seorang laki-laki atau perempuan.

 

Punya Suami Bule – Lentera Keluarga

Recommended For You

About the Author: Keluargaku

Lentera Keluarga turut mengantar menuju masyarakat Indonesia yang mandiri dan sejahtera

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *